Tuesday, March 25, 2008

Insight

Memangnya insight-nya apa ?
Perasan insight-nya ngga begitu deh…
Strategy ini dibuat based on consumer insight yang menyebutkan bahwa…’.
Insight. Insight. Insight.
Kata ini seolah menjadi mantra yang bakal meng-gol-kan sebuah strategi komunikasi maupun pemasaran, sehingga diharapkan komunikasi maupun kegiatan pemasaran bisa diterima konsumen dengan lebih mudah dan engaging.
Berbicara soal insight, belum banyak yang menyadari bahwa internet sebagai sebuah medium juga memiliki consumer insight sendiri. Bagi yang biasa berbicara tentang grand strategy dan belum mengenal medium internet ini secara mendalam, biasanya cenderung menghindari membahas hal ini karena dianggap ‘membuat kotak tersendiri’, karena seharusnya sebuah komunikasi akarnya adalah human insight.
Betul. Sangat betul.
Sebelum berbicara tentang insight medium, kita harus berbicara hal yang paling mendasar yaitu human insight.
Namun, ketika kita berbicara komunikasi online, kita juga harus mengingat bahwa bahwa komunitas online memiliki perilaku tersendiri yang dikenal dengan istilah Online User Behavior.
Beberapa contoh online user behavior yang paling dasar adalah:
- Konsumen ingin informasi penting terdisplay secara jelas, bukan disumputin di sebuah menu
- Nama menu harus menggambarkan content, biar konsumen tidak mebuang waktu meng-klik info yang tidak dibutuhkan.
- Konsumen benci iklan pop up.
- Konsumen cenderung meninggalkan situs yang untuk membukanya perlu loading lama.
- Konten yang basi pasti ngga akan dikunjungi
- Audio yang hidup secara otomatis itu mengganggu.
- Dlsb.
Adanya web 2.0, membuat online user behavior semakin kompleks. Keberadaan forum, maling list dan blog yang menjunjung asas bebas merdeka berbicara, menuntut konsultan komunikasi dan pemasaran lebih cermat dalam membuat pendekatan komunikasi online. Memahami behavior internet user ketika berinteraksi di user generated content adalah hal yang wajib dilakukan sebelum memutuskan membuat komunikasi yang berbentuk diskursif.
Alih-alih ingin melibatkan konsumen dalam berkomunikasi, bisa-bisa malah jadi PR buruk, seperti yang dialami oleh Mizone ketika melakukan kampanye awaskecolongan.com. Bahkan blog Virus Communications yang mencoba mengupas campaign ini dari sisi yang positif pun, tak bisa menahan obrolan yang cenderung menganggap campain ini ngga paham insight komunitas online.
Untuk para pemilik brand: Ada 32 juta internet user di Indonesia yang mostly adalah potential buyer. Angka ini jauh meninggalkan jumlah pembaca koran. Seriuslah menggarap mereka, atau kompetitor Anda yang akan melakukannya.
PS:Silahkan googling istilah online behavior, dan Anda akan mendapatkan banyak contoh tentang online behavior itu sendiri serta perkembangannya. (Iim Fahima Jachja)

No comments: