
usaha baru, insyaallah
Cara mengendalikan kadar kolesterol dengan metode terapi nutrisi adalah makan lebih banyak bahan nabati dan mengganti lemak berbahaya dengan lemak sehat. Mengonsumsi lebih banyak makanan nabati akan meningkatkan asupan protein nabati, yang bekhasiat menurunkan kadar kolesterol berlebih. Lemak jenuh (contohnya lemak hewan, mentega), lemak trans, (misalnya margarin, minyak jelantah), dan kolesterol dalam makanan (seperti kuning telur, daging berlemak) secara nyata menaikkan kadar kolesterol darah. Contoh lemak sehat diantaranya minyak canola, minyak zaitun, alpukat, kacang tanah, almond.
Nah, guna membantu mengendalikan kadar kolesterol agar tetap sehat, cobalah mulai lebih sering memasukkan makanan berikut dalam menu harian Anda.
1. Jamur
Kaya kromium, mineral yang membantu memecah lemak menjadi senyawa sederhana, yakni asam-asam lemak. Aktivitas ini membantu menyusutkan kadar "lemak jahat" LDL dan meningkatkan kadar "lemak baik" HDL. Cukup asupan vitamin C bermanfaat meningkatkan penyerapan kromium. Sumber lain kromium adalah kacang-kacnagan, seperti kenari, kacang tanah, kacang mete, almond.
2. Kuaci tawar
Selama ini kuaci kita sepelekan, padahal banyak mengandugn zat tembaga. Pola makan rendah asupan tembaga berkaitan dengan naiknya kadar "kolesterol jahat" LDL dan terbatasnya "kolesterol baik" HDL. Karena itu, lebih sering nikmati kuaci, terutama yang tawar, baik kuaci biji labu maupun biji bunga matahari.
3. Jeruk nipis
Diantara beragam jenis jeruk, jeruk nipis atau jeruk lemon adalah yang paling banyak mengandung flavonoid. Senyawa ini mampu menghambat produksi "kolesterol jahat" LDL berlebihan, sehingga mengurangi risiko serangan jantung. Flavonoid bisa pula diperoleh dalam teh, brokoli, tomat, kedelai, bawang berlapis-lapis seperti bawang merah dan bawang bombai, delima. Bagaimana mengonsumsi jeruk nipis atau jeruk lemon? Mudah saja. Campurkan sesendok makan air jeruk dalam air putih atau jus buah.
4. Apel
Serat larut yang banyak terdapat dalam apel, apalagi yang dimakan bersama kulitnya, merupakan sumber betaglukan (beta glucan). Di dalam tubuh, betaglukan ikut berperan mengontrol penyerapan dan produksi kolesterol. Makin tinggi mengendalikan kadar kolesterol dalam darah. Sumber lain: pepaya, buah-buahan yang dimakan bersama kulitnya (apel pear), wortel, kapri dan sayuran polong-polongan lain pada umumnya (buncis, kecipir, kacang panjang), polong-polongan kering (kacang hijau, kacang merah, kacang tolo), beras merah.
5.
Termasuk sumber asam lemak mega 3 yang populer, selain ikan salmon dan makarel. Dalam satu hasil penelitian terhadap penduduk yang secara alami pengosumsi banyak ikan, jumlah mereka yang menderita penyakit jantung ternyata sangat rendah. Omega-3 secara khusus melindungi tubuh terhadap kenaikan kadar "kolesterol jahat" LDL.
6. Jambu-biji merah
Sama seperti semangka merah dan tomat merah, jambu-biji merah ini kaya likopen. Dalam sebuah riset, sejumlah pengidap hiperkolesterol diberi makanan sumber likopen secara rutin setiap hari. Setelah 3 bulan, kadar "kolesterol jahat" LDL mereka menyusut 14 persen. Likopen berkaitan dengan kerja enzim HMGCoA-reduktase, yang ikut berperan dalam mengendalikan produksi kolesterol.
7. Alpukat
Asam pantotenat merupakan senyawa paling menonjol dalam alpukat yang berperan meredam kadar kolesterol darah. Asupan asam pantotenat, yang disebut juga vitamin B5, di dalam tubuh akan diubah menjadi pantetin. Ketika seseorang banyak mengonsumsi bahan makanan berlimpah asam pantotenat, pantetin dalam darahnya meningkat. Pada saat itu juga, kadar lemak darah menurun, khususnya "kolesterol jahat" LDL. Sebaliknya, kadar "kolesterol baik" HDL-nya meningkat. Sumber lain asam pantotenat: kuaci tawar biji bunga matahari, jamur, yogurt, ikan salmon.
8.
Makanan rakyat ini berlimpah dengan senyawa fitokimiawi isoflavon, yang bersifat antikolesterol. Banyak juga terdapat dalam tahu dan susu kedelai. Berkhasiat menyusutkan kadar "kolesterol jahat" LDL, termasuk kolesterol total. Sebaliknya, isoflavon menggenjot kadar "kolesterol baik" HDL yang berperan mencegah penyakit jantung.
9. Kacang tanah
Kacang kulit, yakni kacang tanah berkulit yang dipanggang dalam oven, mungkin ada baiknya dijadikan camilan sehat. Bukan karena terpengaruh iklan, tapi kacang panggang berkulit ini memang berlimpah lemak sehat sekaligus kaya vitamin
10. Mangga
Vitamin C banyak terdapat dalam mangga. Sumber lainnya: belimbing, aneka jenis jeruk (jeruk bali, jeruk keprok, dll), kedondong, pepaya, rambutan, strawberry, kiwi. Selain buah, beberapa jenis sayuran yang disantap mentah pun merupakan sumber vitamin C yang potensial, seperti kol, terutama kol merah, cabai merah, paprika merah. Vitamin C mencegah "kolesterol jahat" LDL teroksidasi, sehingga menghindarkan terbentuknya plak di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, vitamin C mampu membantu meningkatkan kadar "kolesterol baik" HDL. Vitamin C juga memperkuat peranan vitamin E, sesama senyawa antioksidan kuat sebagaimana vitamin C, dalam menghalangi meningkatnya kadar kolesterol darah.
Sumber: Majalah Nirmala dan browsing internet 17/09/05
What’s the meaning Letter “S” in spaceman (plan[o]gram)
Superman hanya hidup di dunia rekaan manusia. Kita kenal tokoh komik populer ini: datang dari planet Krypton, berjubah merah, berkostum ketat warna biru, dengan lambang ‘S’ warna merah kuning di dadanya. Dia tampan dan atletis. Dan kemampuannya bikin kita takjub: dia terbang melawan gravitasi, badan kebal peluru, penglihatan tembus-pandang, telinga super-tajam, gerakan super-cepat dan segudang kemampuan super lainnya.
Dengan kekuatannya itu, Superman mengalahkan musuh-musuhnya, menyelamatkan dunia dari ancaman para penjahat, membantu memadamkan kebakaran, membendung tanggul kota yang hancur, menegakkan Menara Miring Pisa, atau sekadar menyelamatkan kucing tetangga. Pendek kata, Superman adalah jagoan super yang baik hati. Dan sehari-harinya, Superman “menyamar” sebagai Clark Kent, wartawan kikuk berkacamata, yang menaruh hati pada Lois Lane, rekan kerjanya di suratkabar Daily Planet di kota Metropolis.
(sumber : http://zine.rukukineruku.com/?p=143)
Begitulah sekilas mengenai si manusia super yang super hebat dari segi fisik maupun non fisiknya. Nah apakah yang dimaksud dengan letter “S” didada si manusia super tersebut. Di wikipedia dijelaskan sebagai berikut :
Superman adalah karakter superhero pertama yang memakai eblem atau sebuah logo di dadanya. Rancangan karakter aslinya tidak memakai emblem apapun, tetapi karena perkembangan zaman dan waktu, maka ditambahkanlah Tanda “S” tersebut. Bagi para penciptanya “S” juga bisa berasal singkatan dari “Shield” (tameng). Bentuk original Logo nya adalah contekan dari Lencana Polisi di Amerika, tetapi setelah superman menjadi terkenal, logo itu lebih dikenal dengan sebutan “The Knight Shield”.
Begitulah sekilas mengenai superman dan arti logo “S” nya. Akan tetapi didunia consumer goods arti “S” mempunyai arti yang berbeda. Di Consumer Goods sendiri ada sebuah departemen yang menamakan dirinya category management (http://papathong.wordpress.com/2009/12/21/simple-understanding-8-steps-category-management/). Ada sebuah keahlian yang mana mengatur sebuah space di suatu rak yang disebut dengan spaceman, yang mana spaceman tersebut berasal dari kata space and management.
Selain itu spaceman sekarang sudah identik dengan suatu software untuk pengaturan tata letak suatu product di gondola baik di modern trade ataupun general trade, yang sekarang sering disebut dengan planogram (http://papathong.wordpress.com/2009/11/).
Untuk menguasai program tersebut, diperlukan keahlian seseorang dengan basic IT yang lumayan. Untuk itulah bila kita analogikan dengan Superman seorang Spaceman wajib memiliki criteria sebagai berikut :
1. Strong
Disini seorang spaceman harus kuat fisik, sebab dengan beban yang dibawanya berupa lepi kemana-mana tidaklah ringan terutama bila mereka harus visit ke HO untuk updatean planogram. Dan tidak lupa juga bila mereka akan melakukan implementasi di store/toko kemampuan fisik pun di uji dengan menaikan ataun membongkar rak/gondola dan product sesuai dengan planogram yang telah di approved oleh HO
2. Tall
Tinggi disini bukan berarti tinggi seperti seorang tokoh yang memerankan Superman, akan tetapi kemampuan dalam bidang IT yang sangat tinggi, baik dalam visual atapun dalam data. Sebab selain mereka harus mampu familiar dengan software yang digunakan, mereka terkadang harus mampu untuk bidang pengolahan datanya.
3. Charming
Disini bukan berarti tampan seperti yang diperankan CR dalam superman, akan tetapi mereka harus charming dalam co-operative dengan clientnya. Dia juga harus pandai-pandai mengetahui bagaimana tawar-menawar dengan pihak took mengenai implementasi planogram. Dan pandai juga menerapkan Category Management sebagai toolsnya.
Begitulah kira-kira, profile seorang spaceman, yang mana tugas mereka janganlah dianggap enteng semata, sebab dengan memanfaatkan spaceman kita pun bisa mengatahui activity competitor (competitor intelligence), space share, DOS dll. Yang mana sangat membantu perusahaan/user spaceman tersebut.
Dan sekarang pun spaceman tidak hanya untuk laki-laki saja, mungkin ini sudah lama bahwa sang perempuan pun sudah terjun kedunia ini yang disebut dengan spacegirl. Adakalanya pun seorang spaceman merangkap beberapa jobdesk, begitulah seorang spaceman yang saya analogikan Superman sebagai manusia yang serba bisa. Jadi Logo S itu Superman atau Spaceman… nah terserah anda dech..
Yayan Mulyana
Category Management Specialist
Co-Marketing Versinya Category Management
“Best Practice Category Management is like getting a man on the moon. The first time you do it, nobody cares about the time and cost. But then, if you want to make a business on the moon, and come back every day, cost, time and overall ease become highly important matters. Fortunately, day-to-day management helps to decrease cost and time dramatically, and it is much easier than getting a man on the moon”
Luigi Sergio, Unilever
Dalam sebuah social networking (jejaring sosial) ada status dari seorang yang saya kagumi dari segi ilmunya juga sebagai atasan saya. Istilah tersebut adalah co-marketing. Mungkin bagi saya istilah ini masih awam, apalagi yang saya sendiri berkecimpung di dunia FMCG masih perlu belajar dan bertanya kepada ahlinya.
Co-Marketing itulah istilahnya. Terdiri dari dua kata yakni Co dan Marketing. Co sendiri mempunyai arti bersama-sama, sedangkan marketing sendiri berarti sebuah cara bagaimana suatu perusahaan memutuskan sebuah produk atau jasa yang bisa menarik perhatian kepada calon pembeli (shopper) dan strategy dalam penjualannya baik dari segi komunikasi maupun bizdev nya (source wikipedia). Jadi Co-Marketing adalah sebuah marketing praktis dimana dua buah perusahaan bekerja sama, kadangkala meliputi sharing profit.
Co-Marketing juga bisa digambarkan dua perusahaan yang notaben nya berbeda category menciptakan dan bergabung untuk menghasilkan dan mengembangkan sebuah produk, baik jasa ataupun brand. Sebagai contoh yang nyata adalah dalam web 2.0, dimana di web/blog tersebut kita sering melihat adanya tautan link atau banner. Ataupun seperti pelayanan jasa untuk para pelari dimana sebuah produk sepatu yang terkenal yaitu nike bekerja sama dengan ipod. Alat ini dinamakan Nike + iPod yang mempunyai kelebihan untuk para pelari dapat mendeteksi sejauh mana mereka berlari.
Dalam dunia Consumer Goods ada suatu divisi yang namanya Category management, dimana saat ini category management ini ada di divisi yang berbeda-beda. Ada yang masuk ke Trade Marketing, ada juga yang masuk ke divisi Key Account, itu semua tergantung dari kebutuhan tiap perusahaan. Kenapa penulis mencoba mengaitkan co-marketing ini ke dalam Category Management, karena saat ini orang beranggapan bahwa Catman sangat-sangat identik dengan spaceman atau planogram. Dan mungkin ini hanya sebagian jobdesk dari catman tersebut, akan tetapi kalo kita telaah lebih lanjut catman tersebut sangat luas dan bisa didevelop ke yang lain.
Secara Harfiah CatMan adalah suatu proses di suatu retailer/supplier dengan mengatur category sebagai bisnis unit, menciptakan bisnis yang besar dengan pengantar consumer value. Ada juga pertanyaan kenapa diperlukan Category Management, sebab disuatu perusahaan Catman sangat identik dengan Spaceman ataupun divisi yang tidak terlalu penting. Mungkin untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai catman ataupun kita bisa pahami bahwa untuk catman tersebut sangatlah sulit untuk diaplikasikan di suatu perusahaan sebab, akibatnya ujung-ujungnya hanya mengenai spacemanagement.
Sebagai Flashback ajah mungkin telah dibahas oleh penulis bagaimana sech jobdesk spaceman (coba lihat di artikel sebelumnya). Nah untuk itulah sebagai bahan pertimbangan diperlukannnya CatMan adalah, kebutuhan retailer saat ini lebih cepat, lebih baik dan sangat berbeda, hal ini dijelaskan karena
Nah dari 4 point tersebut lah diperlukan kerja sama antara pihak retailer dan supplier dimana untuk meningkatkan sharing profit antara mereka, baik dari segi brand maupun category. Untuk itu diperlukan perbaikan dalam Catman yang bukan hanya sebagai tools spacemanagement tapi kearah sebenarnya. Maka untuk itulah diperlukan re-focus 8 Step Catman , kemudian tambahkan mengenai Shopper needs, hubungkan aktifitas Marketing dengan Catman.
Sebagai contoh yang simple adalah di Hero Group tiap tahun sering diadakan aktifitas yang namanya fameous brand yang hanya satu bulan. Fameous brand sendiri berupa aktiftas untuk meningkatkan sales dengan promo brand brand terkenal. Ini sendiri merupakan salah satu contoh co-marketing antara beberapa supplier (fameous brand) di hero tersebut. Ada juga aktifitas co-marketing seperti zone di suatu hypermarket, yang mana disini terjadi penggabungkan lorong/aisle beberapa category dengan saling mendekatkan category lain.
Mungkin bila kita jalan-jaln ke Giant Hypermarket Hypermall Bekasii, bila kita ke paling pojok bisa kita lihat ada zone yang dinamakan insect solution, dengan warna hijau khas dari sang market leader. Ataupun bisa kita promo seperti banded dengan produk lain yang berbeda category, sebagai contoh adalah bila kita beli salah satu produk baby toiletries sering kali kita lihat ada banded dengan baby diapers.
So Catman its not all about the spaceman/planogram….
Yayan Mulyana (Category Management Specialist) – @ymulyana, yayan[dot]m[at]gmail[dot]com
Co-Marketing Versinya Category Management
“Best Practice Category Management is like getting a man on the moon. The first time you do it, nobody cares about the time and cost. But then, if you want to make a business on the moon, and come back every day, cost, time and overall ease become highly important matters. Fortunately, day-to-day management helps to decrease cost and time dramatically, and it is much easier than getting a man on the moon”
Luigi Sergio, Unilever
Dalam sebuah social networking (jejaring sosial) ada status dari seorang yang saya kagumi dari segi ilmunya juga sebagai atasan saya. Istilah tersebut adalah co-marketing. Mungkin bagi saya istilah ini masih awam, apalagi yang saya sendiri berkecimpung di dunia FMCG masih perlu belajar dan bertanya kepada ahlinya.
Co-Marketing itulah istilahnya. Terdiri dari dua kata yakni Co dan Marketing. Co sendiri mempunyai arti bersama-sama, sedangkan marketing sendiri berarti sebuah cara bagaimana suatu perusahaan memutuskan sebuah produk atau jasa yang bisa menarik perhatian kepada calon pembeli (shopper) dan strategy dalam penjualannya baik dari segi komunikasi maupun bizdev nya (source wikipedia). Jadi Co-Marketing adalah sebuah marketing praktis dimana dua buah perusahaan bekerja sama, kadangkala meliputi sharing profit.
Co-Marketing juga bisa digambarkan dua perusahaan yang notaben nya berbeda category menciptakan dan bergabung untuk menghasilkan dan mengembangkan sebuah produk, baik jasa ataupun brand. Sebagai contoh yang nyata adalah dalam web 2.0, dimana di web/blog tersebut kita sering melihat adanya tautan link atau banner. Ataupun seperti pelayanan jasa untuk para pelari dimana sebuah produk sepatu yang terkenal yaitu nike bekerja sama dengan ipod. Alat ini dinamakan Nike + iPod yang mempunyai kelebihan untuk para pelari dapat mendeteksi sejauh mana mereka berlari.
Dalam dunia Consumer Goods ada suatu divisi yang namanya Category management, dimana saat ini category management ini ada di divisi yang berbeda-beda. Ada yang masuk ke Trade Marketing, ada juga yang masuk ke divisi Key Account, itu semua tergantung dari kebutuhan tiap perusahaan. Kenapa penulis mencoba mengaitkan co-marketing ini ke dalam Category Management, karena saat ini orang beranggapan bahwa Catman sangat-sangat identik dengan spaceman atau planogram. Dan mungkin ini hanya sebagian jobdesk dari catman tersebut, akan tetapi kalo kita telaah lebih lanjut catman tersebut sangat luas dan bisa didevelop ke yang lain.
Secara Harfiah CatMan adalah suatu proses di suatu retailer/supplier dengan mengatur category sebagai bisnis unit, menciptakan bisnis yang besar dengan pengantar consumer value. Ada juga pertanyaan kenapa diperlukan Category Management, sebab disuatu perusahaan Catman sangat identik dengan Spaceman ataupun divisi yang tidak terlalu penting. Mungkin untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai catman ataupun kita bisa pahami bahwa untuk catman tersebut sangatlah sulit untuk diaplikasikan di suatu perusahaan sebab, akibatnya ujung-ujungnya hanya mengenai spacemanagement.
Sebagai Flashback ajah mungkin telah dibahas oleh penulis bagaimana sech jobdesk spaceman (coba lihat di artikel sebelumnya). Nah untuk itulah sebagai bahan pertimbangan diperlukannnya CatMan adalah, kebutuhan retailer saat ini lebih cepat, lebih baik dan sangat berbeda, hal ini dijelaskan karena
Nah dari 4 point tersebut lah diperlukan kerja sama antara pihak retailer dan supplier dimana untuk meningkatkan sharing profit antara mereka, baik dari segi brand maupun category. Untuk itu diperlukan perbaikan dalam Catman yang bukan hanya sebagai tools spacemanagement tapi kearah sebenarnya. Maka untuk itulah diperlukan re-focus 8 Step Catman , kemudian tambahkan mengenai Shopper needs, hubungkan aktifitas Marketing dengan Catman.
Sebagai contoh yang simple adalah di Hero Group tiap tahun sering diadakan aktifitas yang namanya fameous brand yang hanya satu bulan. Fameous brand sendiri berupa aktiftas untuk meningkatkan sales dengan promo brand brand terkenal. Ini sendiri merupakan salah satu contoh co-marketing antara beberapa supplier (fameous brand) di hero tersebut. Ada juga aktifitas co-marketing seperti zone di suatu hypermarket, yang mana disini terjadi penggabungkan lorong/aisle beberapa category dengan saling mendekatkan category lain.
Mungkin bila kita jalan-jaln ke Giant Hypermarket Hypermall Bekasii, bila kita ke paling pojok bisa kita lihat ada zone yang dinamakan insect solution, dengan warna hijau khas dari sang market leader. Ataupun bisa kita promo seperti banded dengan produk lain yang berbeda category, sebagai contoh adalah bila kita beli salah satu produk baby toiletries sering kali kita lihat ada banded dengan baby diapers.
So Catman its not all about the spaceman/planogram….
Yayan Mulyana (Category Management Specialist) – @ymulyana, yayan[dot]m[at]gmail[dot]com